Rabu, 02 Maret 2016

KATA KERJA DALAM 3 RANAH PENDIDIKAN (KOGNITIF,AFEKTISF DAN PSIKOMOTORIK )

KATA KERJA DALAM RANAH PENDIDIKAN (KOGNITIF,AFEKTISF DAN PSIKOMOTORIK )

       A.      RANAH KOGNITIF
1.       Pengetahuan
            Mengutip, Menyebutkan, Menjelaskan, Menggambar, Membilang, Mengidentifikasi, Mendaftar, Menunjukkan, Memberi Label, Memberi Indeks, Memasangkan, Menamai, Menandai, Membaca. Menyadari,Menghafal, Meniru, Mencatat, Mengulang, Mereproduksi, Meninjau, Memilih, Menyatakan, Mempelajari, Mentabulasi, Memberi Kode, Menelusuri, Menulis
           2.       Pemahaman
Memperkirakan, Menjelaskan, Mengkategorikan, Mencirikan, Merinci, Mengasosiasikan, Membandingkan, Menghitung, Mengkontraskan, Mengubah, Mempertahankan, Menguraikan, Menjalin, Membedakan, Mendiskusikan, Menggali, Mencontohkan, Menerangkan, Mengemukakan, Mempolakan, Memperluas, Menyimpulkan, Meramalkan, Merangkum, Menjabarkan
         3.       Penerapan
Menugaskan, Mengurutkan, Menentukan, Menerapkan, Menyesuaikan, Mengkalkulasi, Memodifikasi, Mengklasifikasi, Menghitung, Membangun, Membiasakan, Mencegah, Menentukan, Menggambarkan, Menggunakan, Menilai, Melatih, Menggali, Mengemukakan, Mengadaptasi, Menyelidiki, Mengoperasikan, Mempersoalkan, Mengkonsepkan, Melaksanakan, Meramalkan, Memproduksi, Memproses, Mengaitkan, Menyusun, Mensimulasikan, Memecahkan, Melakukan, Mentabulasi, Memproses, Meramalkan
          4.       Analisis
            Menganalisis, Mengaudit, Memecahkan, Menegaskan, Mendeteksi, Mendiagnosis, Menyeleksi, Merinci, Menominasikan, Mendiagramkan, Megkorelasikan, Merasionalkan, Mengji, Mencerahkan, Menjelajahi, Membagankan, Menyimpulkan, Menemukan, Menelaah, Memaksimalkan, Memerintahkan, Mengedit, Mengaitkan, Memilih, Mengukur, Melatih, Mentransfer
             5.       Sintesis
            Mengabstraksi, Mengatur, Menganimasi, Mengumpulkan, Mengkategorikan, Mengkode, Mengombinasikan, Menyusun, Mengarang, Membangun, Menanggulangi, Menghubungkan, Menciptakan, Mengkreasikan, Mengoreksi, Merancang,Merencanakan, Mendikte, Meningkatkan, Memperjelas, Memfasilitasi, Membentuk, Merumuskan, Menggeneralisasi, Menggabungkan, Memadukan, Membatas, Mereparasi, Menampilkan, Menyiapkan,Memproduksi, Merangkum, Merekontruksi.
             6.       Penilaian
            Membandingkan, Menyimpulkan, Menilai, Mengarahkan, Mengkritik, Menimbang, Memutuskan,Memisahkan, Memprediksi, Memperjelas, Menugaskan, Menafsirkan, Mempertahankan, Memerinci, Mengukur, Merangkum, Membuktikan, Memvalidasi, Mengetes, Mendukung, Memilih, Memproyeksikan.




      B.     RANAH AFEKTIF
1.      Menerima
      Memilih,Mempertanyakan,Mengikuti, Memberi, Menganut, Mematuhi, Meminati.
2.      Menanggapi
      Menjawab, Membantu, Mengajukan, Mengompromikan, Menyenangi, Menyambut, Mendukung, Menyetujui, Menampilkan, Melaporkan, Memilih, Mengatakan, Memilah, Menolak,
3.      Menilai
      Mengasumsikan, Meyakini, Melengkapi, Meyakinkan, Memperjelas, Memprakarsai, Mengimani, Mengundang, Menggabungkan, Mengusulkan, Menekankan, Menyumbang
4.      Mengelola
Menganut, Mengubah, Menata, Mengklasifikasikan, Mengombinasikan, Mempertahankan, Membangun, Membentuk Pendapat, Memadukan, Mengelola, Menegosiasi, Merembuk 
              5 .      Menghayati
Mengubah Perilaku, Berakhlak Mulia, Mempengaruhi, Mendengarkan, Mengkualifikasi, Melayani, Menunjukkan, Membuktikan, Memecahkan.
  

    C.      RANAH PSIKOMOTORIK
1.       Menirukan
      Mengaktifkan, Menyesuaikan, Menggabungkan, Melamar, Mengatur, Mengumpulkan, Menimbang, Memperkecil, Membangun, Mengubah, Membersikan, Memposisikan, Mengontruksi
2.       Memanipulasi
      Mengoreksi, Mendemonstrasikan, Merancang, Memilah, Melatih, Memperbaiki, Mengidentifikasikan, Mengisi, Menempatkan, Membuat, Memanipulasi, Mereparasi, Mencampur
3.       Pengalamiahan
      Mengalihkan, Menggantikan, Memutar, Mengirim, Memindahkan, Mendorong, Menarik, Memproduksi, Mencampur, Mengoperasikan, Mengemas, Membungkus
4.       Artikulasi
      Mengalihkan, Mempertajam, Membentuk, Memadankan, Menggunakan, Memulai, Menyetir, Menjeniskan, Menempel, Menseketsa, Melonggarkan, Menimbang

SEMOGA BERMANFAAT ^^
#MST


Kamis, 11 Juni 2015

PENGERTIAN ONTOLOGI,EPISTOMOLOGI,AKSIOLOGI DAN METODOLOGI


PENGERTIAN ONTOLOGI, EPISTOMOLOGI, AKSIOLOGI dan METODOLOGI


1.  ONTOLOGY


     Ontologi berkaitan dengan pertanyaan mengenai apa yang ada entitas atau dapat dikatakan ada, dan bagaimana badan tersebut dapat dikelompokkan, terkait di dalam hirarki, dan dibagi menurut persamaan dan perbedaan .


     Adapun pengertian menurut bahasa, Ontologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu on/ontos = being atau ada, dan logos = logic atau ilmu. Jadi, Ontologi  dapat diartikan : The theory of being qua being (teori tentang keberadaan sebagai keberadaan), atau  Ilmu tentang yang ada (Kusumaningrum, dkk, 2009 : 2). Dengan kata lain, Ontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat sesuatu yang berwujud (yang ada) dengan berdasarkan kepada logika semata. Adapun pengertian menurut istilah, Ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan ultimate reality (kenyataan/realitas paling akhir) yang berbentuk jasmani/kongkret maupun rohani/abstrak (Bakhtiar, 2004, dalam Kusumaningrum, dkk, 2009 : 2).


2.  EPISTIMOLOGI


            Epistemologi juga disebutkan sebagai salah satu cabang besar dari filsafat sebagai induk ilmu pengetahuan yang mencakup semua ilmu khusus, setelah Ontologi dan kemudian menyusul Aksiologi. Secara etimologis, istilah Epistemology merupakan gabungan kata dari bahasa Yunani, yaitu episteme dan logos. Episteme artinya pengetahuan, sedangkan logos berarti pengetahuan sistematik atau ilmu (Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2011 : 79). Dengan demikian, Epistemologi dapat diartikan sebagai suatu pemikiran mendasar dan sistematik mengenai ilmu pengetahuan. Webster Third New International Dictionary mengartikan Epistemologi sebagai “The study of method and ground of knowledge, espicially with reference to its limits and validity”, atau kajian tentang metode dan dasar pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan batas-batas dan tingkat kebenarannya. Dengan kata lain, Epistemologi merupakan cabang Filsafat yang menyoroti atau membahas tentang tata cara, teknik, atau prosedur mendapatkan ilmu dan keilmuan (Adib, 2010 : 74). Menurut Musa Asy’arie (dalam Kusumaningrum, dkk, 2009 : 4), Epistemologi adalah cabang filsafat yang membicarakan mengenai hakikat ilmu, dan ilmu sebagai proses adalah usaha yang sistematik dan metodik untuk menemukan prinsip kebenaran yang terdapat pada suatu obyek kajian ilmu. Jika Ontologi juga disebut dengan “Teori Hakikat”, maka Epistemologi juga disebut dengan “Teori Pengetahuan”.


            Dari beberapa pertanyaan diatas, sebenarnya pertanyaan utama Epistemologi adalah apa yang benar-benar sudah diketahui dan bagaimana cara untuk mengetahuinya? Epistemologi tidak peduli apakah lukisan di depan mata adalah penampakan belaka atau bukan.


3  AKSIOLOGI


          Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya.  Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu; axios yang berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang berarti ilmu. Aksiologi dipahami sebagai teori nilai. Jujun S.Suriasumantri mengartika aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Menurut John Sinclair, dalam lingkup kajian filsafat nilai merujuk pada pemikiran atau suatu sistem seperti politik, sosial dan agama. sedangkan nilai itu sendiri adalah sesuatu yang berharga, yang diidamkan oleh setiap insan.


          Aksiologi adalah ilmu yang membicarakan tentang tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri. Jadi Aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari hakikat dan manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan, dan sebenarnya ilmu pengetahuan itu tidak ada yang sia-sia kalau kita bisa memanfaatkannya dan tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan di jalan yang baik pula. Karena akhir-akhir ini banyak sekali yang mempunyai ilmu pengetahuan yang lebih itu dimanfaatkan di jalan yang tidak benar.


4  METODOLOGI


Metode, menurut Senn (dalam Suriasumantri, 1984 : 119) merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis. Sedangkan Metodologi merupakan pengkajian dari peraturan-peraturan dalam metode tersebut (Senn, 1971 : 4, dalam Suriasumantri, 1984 : 119). Jadi Metodologi Ilmiah merupakan pengkajian dari peraturan-peraturan dalam metode tersebut, atau pengetahuan tenang berbagai metode yang dipergunakan dalam penelitian, dengan kata lain, Metodologi merupakan sebuah kerangka konseptual dari metode tersebut. Metodologi meletakkan prosedur yang harus dipakai pada pembentukan atau pengetesan proposisi-proposisi oleh para ilmuwan yang ingin mendapatkan pengetahuan yang valid (dalam Triatmojo). Dengan demikian, Metodologi juga menyentuh bahasan tantang aspek filosofis yang menjadi pijakan penerapan suatu metode. Aspek filosofis yang menjadi pijakan metode tersebut terdapat dalam wilayah Epistemologi. Metodologi secara filsafati termasuk dalam Epistemologi. 


 Dapat dijelaskan urutan-urutan secara struktural-teoritis antara Epistemologi, Metodologi dan metode seperti yang diungkapkan oleh Kusumaningrum, dkk (2009 : 6) sebagai berikut: Dari Epistemologi, dilanjutkan dengan merinci pada Metodologi, yang biasanya terfokus pada metode atau teknik. Epistemologi itu sendiri adalah sub-sistem dari Filsafat, maka metode sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari Filsafat. Filsafat mencakup bahasan Epistemologi, Epistemologi mencakup bahasan Metodologis, dan dari Metodologi itulah akhirnya diperoleh metode. Jadi, metode merupakan perwujudan dari Metodologi, sedangkan Metodologi merupakan salah satu aspek yang tercakup dalam Epistemologi.